Aku
belum menghitung berapa lama aku menimbah ilmu di Universitas Islam Malang
(Unisma) karena kerapkali kala kuliah, hanya tubuhku yang hadir tidak dengan
jiwa atau pikiranku. Ia berkelana ke lain waktu ke lain rindu. Terkadang, ia berkelana
dengan tamu pikiranku yang kutemu di dalam buku. Semua tiba-tiba terasa aneh
karena aku mendapati diriku Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sebuah SMP
Negeri kota Malang. Barangkali telah dan bakal ada banyak mahasiswa praktikan
yang merasa aneh sepertiku.
Aku
tidak berminat menjadi seorang guru sama sekali apalagi menjadi wujud dari
ulasan Jawa akan guru yakni digugu
dan ditiru karena sebaik-baik guru
adalah masing-masing diri kita dan oleh karenanya Suwardi Suryaningrat atau
yang lebih akrab dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara yakni Bapak Pendidikan
Nasional mengatakan bahwa setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah
sekolah. KHD pun pernah berpendapat bahwa sekolah peninggalan Belanda hanya
mampu menghasilkan buruh. Nyatanya memang iya, ada sekian juta manusia
Indonesia bersekolah untuk mendapatkan ijazah sebagai syarat melamar pekerjaan
atau menjadi buruh.
Ah
itu hanya sekian alasan yang tak usah terlalu diulas. Fokus tulisanku kali ini
adalah berbagi kata dengan judul sama yakni Catatan Praktikan PPL. Sebelum
kecewa aku ingatkan bahwa tulisanku tak usah disamabayangkan seperti tulisan
Goenawan Muhammad yakni Catatan Pinggir yang telah terbit jadi sekian jilid
buku. Ini hanya tulisan yang tak enak dibaca dan barangkali bakal membantu
pembaca menghabiskan waktu dengan sia-sia. Tulisan-tulisan yang akan muncul tak
lain sebagai permohonan maaf akan absen panjang di dunia blog. Selama ini, aku
lebih aktif di dunia Facebook untuk menyambung silaturahmi dengan teman-teman
literasi dari pelbagai bumi pertiwi. Selamat membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar