:surat
terbuka untuk kelompok PPL KKN Terpadu SMPN 13 Malang
Selamat
berwaktu untuk kita semua. Di perjalanan PPL KKN Terpadu kita yang hanya
tinggal sekian minggu lagi, nilai apa sajakah yang sudah diperjuangkan
teman-teman selama ini. Mari mulai intropeksi masing-masing diri. Selain nilai
PPL atau pun KKN, adakah yang sudah memperjuangkan nilai kekeluargaan,
kemanusiaan, atau pun nilai kemanfaatan sesama. Terima kasih untuk siapa saja
yang telah memperjuangkan nilai-nilai tersebut. Dalam nilai kekeluargaan,
mestinya tak usah ada yang namanya iri, tapi bagaimana pun kita manusia biasa
bukan Muhammad Al Mustofa, Yesus Al Masih, Sidarta Gautama, Yasudev Kresna yang
sudah suci dari sifat iri.
Aku
melihat rasa iri pada keluarga kita; iri saat teman tidak bekerja, iri saat
teman tidak ke sekolah, iri saat teman pulang terlebih dulu, dan iri-iri
lainnya yang tak usah kusebutkan dan tentu tak usah kita permasalahkan. Aku tak
bermaksud menyidir, menghina, atau pun memojokkan siapa-siapa karena aku sendiri
juga masih belum suci dari iri. Maksudku menulis semua ini adalah mari
bersama-sama menghilangkan atau setidaknya menyembunyikan rasa iri kita.
Alangka baiknya, saat ada teman yang tidak masuk tanpa kabar, kita doakan ia
tetap sehat tidak sakit atau pun kecelakaan. Saat ada teman yang tidak bekerja,
kita ingatkan atau ajak dengan baik-baik. Bagiku, sejatinya batas manusia
dengan lainnya itu hanya mengingatkan, kita tidak berhak menghakimi sesama.
Tuhan memberi kebebasan, hanya manusia kemudian melakukan kesepakatan yang
melahirkan batasan-batasan.
Maka,
dengan tulisan ini, aku menolak usulan absensi untuk teman-teman yang
berhalangan hadir seperti tadi meski tanpa kejelasan. Tidak usah kita memberi
Alpa pada keluarga kita sendiri. Kita tak usah menghakimi anggota keluarga
seperti itu, hanya akan melahirkan dengki dan barangkali dendam. Saling
mengingatkan, musyawarah, dan pendekatan dari hati ke hati adalah sistem
kekeluargaan. Jika kita memakai hak dan kewajiban, maka bukan lagi keluarga
melainkan rekan kerja yang berpusat pada nilai profesionalitas. Dan kau tahu,
itu sangat membosankan sebab kita sibuk saling menyalahkan dan menyembunyikan
kesalahan.
Muhammad
ibnu Abdillah alias nabi kita diutus sebagai penyempurna akhlak, lalu jika kita
sibuk menyalahkan teman, adakah kita membantu misi penyempurnaan akhlak dan
bakal mendapatkan syafaat? Jika kau jawab “iya”, barangkali shalatmu kurang
satu rakaat. Dan jika kau mempermasalahkan tulisan ini, barangkali shalatmu
kurang dua rakaat. Akhir kata, selamat menata niat. Niat ingsung PPL lan KKN kelawan bangun seduluran lillahi ta’ala
(Saya berniat PPL dan KKN dengan membangun kekeluargaan karena Allah ta’ala).
Ttd
REKTOR
PPL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar